Lima mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur mengembangkan inovasi berupa alat penghalusan, pemerasan, dan penyaringan yang dinamakan Press Machine 3 in 1 atau “Pressma 3 in 1”. Alat ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas usaha jamu ready to drink di Sidoarjo. Ide kreatif ini berasal dari Kholin Gio Farel, Sukma Puji Lestari, Intan Kusumaningsih, Arya Gading Dewantara, dan Naimul Falah, di bawah bimbingan Dra. Endang Iryanti, MM, dengan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemendikbudristek 2024.
Pengembangan alat ini berawal dari masalah yang dihadapi oleh UMKM Jamu Mbok Nur di Sidoarjo. UMKM ini bergerak dalam pengolahan jamu tradisional ready to drink yang telah bersertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak Februari 2023. Produk-produk jamu yang dihasilkan antara lain jamu sinom, jamu kunyit asam, jamu kunyit asam beluntas, jamu beras kencur, dan jamu sirih, yang dibuat dari tanaman obat dan rempah pilihan tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan.
Jamu tradisional Mbok Nur sangat diminati masyarakat karena cita rasanya yang khas dengan sari rempah yang mendominasi serta harga yang bersaing di pasar. UMKM ini mampu memproduksi hingga 1.680 botol setiap bulan. Namun, proses produksinya masih menghadapi masalah, terutama dalam hal penghalusan bahan, pemerasan sari rempah, dan penyaringan yang dilakukan secara manual selama 7 jam terus-menerus. Hal ini menyebabkan kelelahan tinggi bagi pekerja dan terkadang keterlambatan dalam pemenuhan permintaan pelanggan.
Proses manual ini juga kurang steril karena melibatkan banyak tangan berbeda dan kapasitas alat yang kecil. Hal ini meningkatkan risiko kontaminasi mikroorganisme dan bakteri E. coli yang dapat mempengaruhi kualitas produk. Selain itu, biaya tenaga kerja menjadi tinggi. Oleh karena itu, Farel dan rekan-rekannya berinisiatif membuat alat penghalusan, pemerasan, dan penyaringan jamu untuk mempermudah proses produksi.
Alat ini menggunakan mata pisau berbentuk spiral untuk menghaluskan rempah, kemudian rempah diperas hingga sari rempah keluar dan dialirkan ke corong yang mengarah ke penyaring. Penyaring ini didesain dengan lubang kecil agar sari rempah terpisah baik dari seratnya. Dengan penggunaan alat ini, proses produksi yang sebelumnya memakan waktu 7 jam dapat dipangkas menjadi kurang dari 2 jam dengan kuantitas lebih dari 10 kilogram per produksi. Produk juga menjadi lebih higienis dan telah diuji di Laboratorium Pengujian Terpadu UPN “Veteran” Jawa Timur.
Pemilik usaha Jamu Mbok Nur, Mudji Astutik, merasa sangat terbantu dengan alat ini. Produksi jamu yang sebelumnya hanya dua atau tiga kali seminggu kini bisa mencapai lima kali seminggu, sehingga permintaan pasar terpenuhi dan biaya tenaga kerja berkurang. Alat ini memungkinkan produksi lebih banyak dan distribusi hingga ke luar kota, yang dalam jangka panjang akan membantu meningkatkan kualitas produk, jumlah produksi, dan profitabilitas usaha secara berkelanjutan.
Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya.
No. Telepon : (+62) 318722432
Fax : 0318722432
Email : feb@upnjatim.ac.id